Art Original
Standardisasi Bahan Obat Alam
Fakta bahwa obat herbal berbasis tumbuhan telah melekat di dalam kehidupan masyarakat sejak awal mula peradaban, Indonesia negara terkaya biodiversitasnya, kecenderungan manusia kembali ke alam meneguhkan peran penting tumbuhan sebagai sumber vital bahan obat bahkan berpotensi nilai ekonomi tinggi. Namun isu besar yang menjadi pemikiran pemerintah Indonesia saat ini adalah bagaimana menjamin obat yang berbasis herbal di atas memiliki mutu yang terukur, mampu mendukung derajat kesehatan dan terjamin keamanan terbebas dari bahan dan mikroba berbahaya serta bagaimana menaikkan nilai ekonomi sehingga sebagai negara produsen yang bermartabat di dunia. Untuk itu dibutuhkan panduan dan referensi ilmiah yang cukup memadai selalu up to date untuk memandu peningkatan mutu bahan baku obat herbal Indonesia. Masih minimnya referensi terkait standarisasi bahan baku obat berbasis tanaman mendorong ditulisnya buku ini.
Buku ini sangat perlu bagi para mahasiswa Farmasi, Kimia, Pertanian, Biologi dan Kedokteran serta para praktisi industri farmasi. Buku ini juga sangat penting dijadikan referensi untuk praktisi di dinas/departemen kesehatan, departemen perindustrian dan perdagangan, di kantor BPOM, kebun percobaan, pusat studi biolarmaka dan siapapun yang tertarik dengan obat herbal. Obat herbal adalah substansi yang sangat unik karena sinergisme antar senyawa alami di dalam tumbuhan seringkali terjadi sehingga standarisasi dengan mengandalkan satu senyawa marker tidaklah cukup untuk itu konsep metabolomik atau standarisasi berbasis golongan total senyawa kimia yang secara virtual dasar- dasanya sudah sering dilakukan di dalam negeri, menjadi trend sekarang dan mungkin cukup prospektif untuk diandalkan masa mendatang juga dipaparkan sistematikanya di dalam buku ini.
Azis Saifudin Tahun menyelesaikan jenjang sarjana Farmasi dan Apoteker berturutan 2001 dan 2002 di UGM Jogjakarta, tahun 2008 menyelesaikan master di bidang pharmacognosy- natural product di Universiteit Leiden Negeri Belanda dengan beasiswa NESO-STUNED dan sedang menempuh PhD di Institut of Natural Medicine Jepang. Sejak tahun 2002 menjadi staf dosen di Laboratorium Farmakognosi, mengampu mata kuliah farmakognosi, fitokimia, mikrobiologi, kultur jaringan tanaman dan standarisasi bahan obat herbal di Fakultas Farmasi UMS Solo
Viesa Rahayu menyelesaikan S1 Farmasi di Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun 2007 dan Profesi Apoteker di universitas yang sama tahun 2008. Pada tahun 2009 menjadi tim analis untuk parameter spesifik dengan spesialisasi penetapan kandungan metabolit sekunder tanaman ekstrak pada proyek standarisasi 50 ekstrak tanaman obat untuk Badan POM RI di Fakultas Farmasi UMS Solo.
Hilwan Yuda Teruna mendapatkan gelar S1,S2 dan Apoteker dari Universitas Andalas Padang, beliau menyelesaikan PhD di University of Southern Cross Australia 2007 bidang Phytochemistry, saai ini sebagai dosen di Depertemen Kimia UNRI Riau dan Sekolah Tinggi limu Farmasi UR. Antara tahun 2007-2010 Dr. Hilwan berprestasi mengembangkan Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau sebagai Direktur.
09012024020 | 615.88 Sai s C1.3 | Tandon (Rak Tandon) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
09012024021 | 615.88 Sai s C2.3 | Rak G : 600 - 699 Technology and Applied Sciences ( Teknologi dan Ilmu-Ilmu Terapan ) (Rak G) | Tersedia |
09012024022 | 615.88 Sai s C3.3 | Rak G : 600 - 699 Technology and Applied Sciences ( Teknologi dan Ilmu-Ilmu Terapan ) (Rak G) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain