PERPUSTAKAAN Universitas Kusuma Husada Surakarta

  • Beranda
  • Informasi
  • News
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Arabic Bengali Brazilian Portuguese English Espanol German Indonesia Bahasa Jepang Melayu Persia Russian Thai Turkish Urdu

Search by:

All Author Subject ISBN/ISSN Advanced Search

Last search:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Metode Praktis Analisis Kimia Tumbuhan Berkayu

Text

Metode Praktis Analisis Kimia Tumbuhan Berkayu

ROSAMAH, Enih - Personal Name;

Buku Metode Praktis Analisis Kimia Tumbuhan Berkayu –Kayu merupakan bahan baku untuk berbagai industri. Ada industri kayu yang menggunakan kayu dalam bentuk tidak berubah, artinya kayu dikerjakan dan dijadikan barang-barang keperluan sehari-hari atau menjadi bahan konstruksi. Di samping itu ada juga industri yang mengolah kayu tersebut, sehingga bangun dan susunan semula tidak terlihat lagi pada hasil yang diperoleh.

Sifat-sifat kayu meliputi sifat fisika umpamanya berat jenis, yang terutama menentukan keteguhan dan sifat-sifat mekanis lainnya; sifat-sifat kimia, misalnya kadar selulosa, kadar lignin dan kadar hemiselulosa serta susunan kimia bahan ekstraktif. Untuk keperluan pemanfaatan industri pengolahan kayu, penting untuk mengetahui sifat-sifat kimia kayu yang dimanfaatkannya.

Kayu terdiri dari selulosa (37-52%), hemiselulosa (14-39%), lignin (18-37%) dan ekstraktif (1-30%). Ekstraktif ialah senyawa-senyawa dalam kayu yang dapat dipisahkan dengan bahan pelarut netral. Holoselulosa adalah jumlah selulosa dan hemiselulosa. Kandungan setiap komponen dalam kayu bukan hanya dipengaruhi oleh jenis kayu, tetapi dalam satu jenis dan malahan dalam satu jaringan kandungan ini bisa bervariasi. Senyawa anorganik juga terdapat dalam kayu. Jumlahnya hanya sedikit, biasanya tidak melebihi 1%.

Kandungan setiap komponen kayu biasanya diberikan dalam persen berat kayu kering tanur (oven). Dalam laboratorium kimia kayu akan dikaji kandungan ekstraktif, kandungan holoselulosa, kandungan selulosa dan kandungan lignin. Bahan-bahan yang diperoleh dari analisis pertama akan digunakan untuk penentuan-penentuan berikutnya.


Ketersediaan
29102021001543 Ros m A1.1Tandon Rak 11 D (R 11 D)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan
Informasi Detil
Judul Seri
-
No. Panggil
543 Ros m A
Penerbit
Yogyakarta : Deepublish., 2020
Deskripsi Fisik
v, 55 hlm.: ils.; tab.;biblio.; 20 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-623-02-0774-7
Klasifikasi
543
Tipe Isi
text
Tipe Media
other
Tipe Pembawa
-
Edisi
Cet. 1
Subyek
ANALISIS KIMIA
ANALISIS KIMIA--TUMBUHAN KAYU
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
  • Metode Praktis Analisiskimia Tumbuhan Berkayu. E-BOOK
    Buku Metode Praktis Analisis Kimia Tumbuhan Berkayu –Kayu merupakan bahan baku untuk berbagai industri. Ada industri kayu yang menggunakan kayu dalam bentuk tidak berubah, artinya kayu dikerjakan dan dijadikan barang-barang keperluan sehari-hari atau menjadi bahan konstruksi. Di samping itu ada juga industri yang mengolah kayu tersebut, sehingga bangun dan susunan semula tidak terlihat lagi pada hasil yang diperoleh. Sifat-sifat kayu meliputi sifat fisika umpamanya berat jenis, yang terutama menentukan keteguhan dan sifat-sifat mekanis lainnya; sifat-sifat kimia, misalnya kadar selulosa, kadar lignin dan kadar hemiselulosa serta susunan kimia bahan ekstraktif. Untuk keperluan pemanfaatan industri pengolahan kayu, penting untuk mengetahui sifat-sifat kimia kayu yang dimanfaatkannya. Kayu terdiri dari selulosa (37-52%), hemiselulosa (14-39%), lignin (18-37%) dan ekstraktif (1-30%). Ekstraktif ialah senyawa-senyawa dalam kayu yang dapat dipisahkan dengan bahan pelarut netral. Holoselulosa adalah jumlah selulosa dan hemiselulosa. Kandungan setiap komponen dalam kayu bukan hanya dipengaruhi oleh jenis kayu, tetapi dalam satu jenis dan malahan dalam satu jaringan kandungan ini bisa bervariasi. Senyawa anorganik juga terdapat dalam kayu. Jumlahnya hanya sedikit, biasanya tidak melebihi 1%. Kandungan setiap komponen kayu biasanya diberikan dalam persen berat kayu kering tanur (oven). Dalam laboratorium kimia kayu akan dikaji kandungan ekstraktif, kandungan holoselulosa, kandungan selulosa dan kandungan lignin. Bahan-bahan yang diperoleh dari analisis pertama akan digunakan untuk penentuan-penentuan berikutnya.
Komentar

You must be logged in to post a comment

PERPUSTAKAAN Universitas Kusuma Husada Surakarta
  • Information
  • Services
  • Librarian
  • Member Area

About Us

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Search

start it by typing one or more keywords for title, author or subject

Keep SLiMS Alive Want to Contribute?

© 2023 — Senayan Developer Community

Powered by SLiMS
Select the topic you are interested in
  • Computer science, information & general works
  • Philosophy & psychology
  • Religion
  • Social sciences
  • Language
  • Pure Science
  • Applied sciences
  • Arts & recreation
  • Literature
  • History & geography
Advanced Search